eng
competition

Text Practice Mode

Destruction of the Heart

created Today, 10:28 by secretbyviolinn


0


Rating

352 words
6 completed
00:00
05 Desember 2025
 
Apa yang terlintas di kepalamu ketika pertama kali membaca atau mendengar kata 'Ayah' ??
Pahlawan, Kerja keras, Penyayang, atau mimpi buruk dan ketakutan yang tak terkira?
 
Benci dan dendam dalam hatiku selalu menyertai hidupnya, banyak orang berkata "kau tak boleh begitu, bagaimana pun ia tetaplah ayahmu". Persetan dengan itu, aku tetap membencinya. Kau pernah rasakan tidak sakit hatinya bagaimana saat itu, lalu yang bisa kau lakukan hanya mengadu pada pencipta hingga sesak sebab terlalu sakit mengingat segalanya. Melihat ibuku yang selalu di caci maki olehnya membuat hatiku semakin tebal akan dendam, bahkan saat aku menulis ini pun rasanya semakin sakit dan selalu ingin menangis. Tentu karena memang aku belum berdamai, hatiku rapuh sekali saat melihat ibuku kala ia datang menjenguk ku dan bertanya keadaanku selepas aku memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Aku merasa bersalah sekali pada ibuku itu, raut wajahnya menggambarkan segalanya. Aku paham, namun aku tak bisa jika terus terusan berada di atap yang sama dengan orang yang aku benci, dan mendengar ia mencaci maki ibu dan adik ku. Aku sudah seringkali mengatakan pada ibuku untuk pilihlah jalan perceraian, karena tak terbayang rasanya jika seumur hidupnya harus di caci maki oleh suami keparat itu. Dan bagaimana adik ku tumbuh juga sama sepertiku, apa ia tak terpikir akan ada kejadian dan rasa benci yang sama pada sang keparat itu. Aku sungguh tak bisa jika harus mengungkapkan segalanya tentang sang keparat itu disini, hatiku masih saja terasa tergores bila mengingatnya. Aku hanya ingin mengatakan maaf pada ibuku tersayang.
 
Ibu, maaf karena kau harus punya hidup sebajingan ini dan memiliki anak yang seperti aku. Sungguh sebenarnya aku sangat sayang engkau. Sebetulnya aku bisa menerima segalanya jika hanya bersama engkau aku tinggal. Tak dengan suami keparat mu itu, aku benar benar terlalu sakit hati atas segala sikap bajingan nya itu. Kau pun tak mau berpisah padanya yang aku tak mengerti alasannya apa, dia sudah cukup brengsek untuk segalanya. Aku sudah seringkali menyuruhmu berpisah namun kau seperti sangat mempertahankan neraka dunia itu. Aku tak paham bu, aku sudahi disini karena dadaku sesak mengingat lagi dan lagi. Kuharap suatu saat kau bisa mengerti.

saving score / loading statistics ...