sekarang musim hujan , petani gembira karena sudah memasuki musim tanam. mereka sibuk mengolah tanah, mengairi,sawah sawah mereka dari irigasi. sebagian ada yang sedang menyebar benih padi, dan sebagian ada yang sedang mencangkul bagian pinggir sawah, toko pupuk kembali ramai, karena sebagian petani berbondong-bondong membeli pupuk pakai kartu tani. para petani berharap bisa panen padi sebelum memasuki bulan puasa, karena panen padi di bulan puasa sangatlah letih,sementara tidak boleh makan dan minum pada siang hari.masalah-masalah yang di temukan di sawah salah satunya adalah banyaknya keong mas yang biasa menghabiskan tanaman padi yang baru di tanam, jadi petani harus memungut keong sebelum sawah di tanami,dan ada sebagian yang memakai racun keong.ada orang yang ikut membantu petani dalam mengatasi masalah ini adalah peternak bebek yang biasa mencarinya untuk pakan.semoga musim tanam sekarang di berkahi dengan hasil panen yang melimpah,dan harga gabah yang tinggi itulah harapan petani.jika di bandingkan penghasilan petani dengan buruh pabrik sangatlah jauh berbeda.penghasilan petani sangatlah kecil karena kebanyakan hanya mempunyai petak petak yang tidak luas hanya cukup untuk makan sehari hari dan kebutuhan sekolah anak anak itupun sering kurang dan harus mencari hutang ke tetangga atau kepada tengkulak gabah.tapi walaupun penghasilannya kecil rezeki dari bertani biasanya lebih berkah.banyak petani yang berharap anak-anaknya tidak menjadi petani seperti orang tuanya karena penghasilan dari petani sangatlah kecil,mereka berharap anak-anak mereka bisa mencari pekerjaan di kota seperti di pabrik dan kantor.Tidak jarang ditemukan petani menjual sawah untuk pendidikan anaknya sehingga ,banyak anak petani yang sudah tidak memiliki sawah.Tapi saat ini mencari pekerjaan di kota besar sangatlah sulit karena ketersediaan lapangan kerja yang sempit ,sementara lulusan baru sangatlah banyak yang ikut melamar kerja sehingga persaingan sangat berat,apalagi jika umur sudah di atas 30 tahun.Sebagian perantau ada yang pulang kampung karena gagal bersaing untuk memperebutkan lowongan kerja di kota,dan akhirnya sebagian menjadi buruh tani karena tidak ada pilihan lain.