eng
competition

Text Practice Mode

Hari Terakhir

created Jan 13th, 08:05 by MusuhAbadi


1


Rating

459 words
13 completed
00:00
Dini hari setelah shubuh seperti biasa aku mengeluarkan wadah kotoran kucingku untuk membuang kotorannya keluar, saat itu juga seperti biasa kedua kucingku sudah menunggu dihalaman belakang di depan pintu menanti terbuka sambil mengeong-ngeong meminta makan.
Namun salah satu kucingku yang memilki warna hitam dan memiliki corak putih ditelapak kakinya yang terlihat seperti menggunakan sepatu kusebut dia "Sepatu Putih" tidak mengeong dan hanya berbaring lemas dirak bekas, kuangkatnya dan menaruhnya disamping kucingku yang satunya, mereka berdua mengikuti keluar halaman dan bermain-main sebentar walau si Sepatu Putih ini hanya melamun melihat kami berdua bermain. Dari situ aku sudah memilki firasat jika septu putih mungkin akan mati pada hari ini.
 
Setelah bermain sebentar kulanjutkan memberi makan  mereka, seperti dugaan hanya sepatu putih yang tak mau makan, makanan yang kuberi adalah satu ikan pindang utuh. Berbeda dengan Sepatu Putih, saudaranya makan dengan lahap seperti biasa. Aku mencoba mengganti makanannya dengan makanan kering kemasan yang hari-hari sebelumnya dia mau memakannya walau sedikit, namun pagi itu dia sama sekali tak mau bahkan minum airpun juga tidak, yang biasanya setelah makan kucing-kucing akan minum tetapi pagi itu hanya saudaranya yang makan dan minum.
 
Menjelang siang hari kulanjutkan untuk memberi makan siang pada kucingku, namun siang itu hanya Sepatu Putih yang tidak ada dihalaman belakang, setelah kucari-cari dia berada di garasi berbaring lemas dengan lidah menjulur seperti sedang kehausan, kupanggil dia namun tak mau bergerak mendatangiku, seketika aku memutuskan untuk mengangkatnya dan menaruhnya disamping tempat minum namun dia tetap tidak mau minum. Setelah itu kubiarkan karena kupikir dia memang sedang ingin beristirahat untuk terakhir kalinya dan tak mau diganggu.
 
Ketika aku ingin membeli makan, lalu hendak mengeluarkan motor di garasi aku tidak melihat Sepatu Putih, dicari disekitar rumah tidak ada. Tetangga sebelah memberitahu jika Sepatu Putih sedang tidur di teras rumahnya, dan aku merasa lega karena dia masih ada, namun tetangga sebelah memanggilku kembali ia mengatakan dengan wajah yang sedikit panik dan agak tergesa-gesa, ia bilang kucingku tidak bergerak sama sekali ketika disentuh.  Bergegas ku tempat itu dengan pikiran yang semula lega menjadi takut, panik, dengan detak jantung yang berdetak kencang. Setelah sampai aku terdiam sebentar lalu dengan cepat mengangkat tubuh Sepatu Putih, kemudian kucari cangkul dan menguburkannya.
 
Setelah menguburkannya aku merasa lega lalu diikuti rasa sedih, yang semakin lama diikuti rasa penyesalan yang tak mengenakan. Karena sebenarnya sudah seminggu Sepatu Putih terlihat tidak sehat yang diawali dengan duburnya sering terlihat beler bekas cairan kuning seperti mencret, dan makan tidak teratur. Tetapi tanda-tanda itu semua kuanggap sepele, karena saudaranya sudah mengalami hal yang sama bahkan lebih parah disertai luka agak dalam dilengannya yang bernanah, namun dia kembali sehat setelah sebulan. Dari itu aku menyadari tidak semua kucing memilki daya tahan tubuh yang sama. Hari itu membekaskan rasa penyeselan dan rasa lega secara bersamaan, itu terasa tidak enak.

saving score / loading statistics ...