Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang pemuda bernama **Adi**. Adi adalah seorang pemalas yang selalu terlambat dalam segala hal. Ia sering melewatkan waktu shalat, terlambat mengumpulkan tugas kuliah, dan bahkan terlambat saat menghadiri acara keluarga. Suatu pagi, ketika matahari baru saja muncul di ufuk timur, Adi terbangun dengan kantuk yang masih menghantui. Ia melihat jam dinding dan terkejut—waktunya sudah menunjukkan pukul 8 pagi! Ia harus berangkat kerja, tetapi ia masih berada di tempat tidur. Dengan tergesa-gesa, Adi melompat dari tempat tidur dan mengenakan pakaian kerjanya. Ia tidak sempat sarapan, dan sepatunya pun belum terikat dengan baik. Ia berlari keluar rumah, memacu sepeda motor tua miliknya. Namun, di tengah perjalanan, Adi melihat seorang nenek tua yang kesulitan menyeberang jalan. Ia berhenti dan membantu nenek itu menyeberang dengan sabar. Nenek itu tersenyum dan berterima kasih. Adi melanjutkan perjalanannya dengan hati yang hangat. Sesampainya di kantor, Adi melihat rekan-rekannya sudah sibuk bekerja. Ia merasa malu karena selalu terlambat. Tapi kali ini, ia memutuskan untuk mengubah kebiasaannya. Ia bekerja dengan tekun, membantu teman-temannya, dan tidak lagi mengeluh tentang kantuk. Hari demi hari berlalu, dan Adi menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Ia tidak lagi terlambat, dan bahkan sering datang lebih awal. Teman-temannya kagum dengan perubahan Adi. Mereka menyebutnya **"Pahlawan Kesiangan"** karena ia selalu membantu orang lain, meskipun dulu ia sendiri sering terlambat. Adi belajar bahwa menjadi pahlawan tidak selalu harus memiliki kekuatan super atau mengalahkan penjahat. Terkadang, menjadi pahlawan hanya memerlukan perubahan kecil dalam diri kita. Dan Adi membuktikan bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang peduli pada orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kenyamanan pribadi. Sejak itu, Adi tidak lagi terlambat. Ia selalu bangun lebih awal, membantu tetangga, dan menjadi contoh bagi orang lain. Ia tahu bahwa menjadi pahlawan kesiangan adalah pilihan yang baik, dan itu lebih berharga daripada sekadar tidur lebih lama.