eng
competition

Text Practice Mode

950 tahun

created Sep 18th 2023, 03:41 by Syafiqur LP3I


1


Rating

1184 words
2 completed
00:00
halo bing,  
coba kamu buat kisah nabi nuh,  
buat kisahnya di jaman modern,  
apa yang terjadi selama 950 tahun,  
apakah anaknya menjauh karna beberapa faktor dari hal tersebut selama 950 tahun,  
coba buat kisah fiksinya yang memiliki makna dan sikap psycology manusia yang bisa menjadi kisah bermakna.
 
 
 
Saya akan mencoba melanjutkan kisah Nabi Nuh dan anaknya yang bungsu selama 950 tahun. Ini adalah kisah fiksi yang saya buat dengan imajinasi dan pengetahuan saya sendiri. Saya tidak bermaksud untuk mengubah atau menambahkan apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran dan Hadits. Saya hanya ingin membuat kisah yang memiliki makna dan sikap psikologi manusia yang bisa menjadi kisah bermakna.
 
Kisah Nabi Nuh dan Anaknya yang Bungsu Selama 950 Tahun
 
Nabi Nuh adalah seorang nabi yang sangat sabar dan tawakkal. Ia selalu berusaha untuk menyelamatkan kaumnya dari kesesatan dan kebinasaan. Ia juga sangat mencintai keluarganya, terutama anaknya yang bungsu, Kan'an.
 
Kan'an adalah seorang anak yang cerdas dan tampan. Ia memiliki banyak bakat dan potensi. Ia juga sangat dekat dengan ayahnya ketika ia masih kecil. Ia sering mendengarkan cerita-cerita tentang Allah SWT dan para nabi-Nya dari ayahnya. Ia juga sering bermain dengan ayahnya di sungai, di ladang, atau di hutan.
 
Namun, seiring berjalannya waktu, Kan'an mulai berubah. Ia mulai terpengaruh oleh teman-temannya yang kafir dan sombong. Ia mulai merasa bosan dengan cerita-cerita ayahnya yang itu-itu saja. Ia mulai merasa bahwa ayahnya tidak mengerti tentang dunia modern dan perkembangan ilmu pengetahuan.
 
Kan'an mulai tertarik dengan hal-hal yang baru dan menarik. Ia mulai belajar membaca dan menulis dari orang-orang kafir. Ia mulai mengumpulkan buku-buku dan majalah-majalah yang berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti sejarah, geografi, biologi, fisika, kimia, astronomi, matematika, dan lain-lain.
 
Kan'an juga mulai mengenal teknologi modern, seperti komputer, internet, handphone, televisi, radio, dan lain-lain. Ia mulai mengakses berbagai macam informasi dan hiburan dari media-media tersebut. Ia mulai melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dari ayahnya.
 
Kan'an juga mulai meragukan kebenaran ajaran ayahnya. Ia mulai bertanya-tanya apakah Allah SWT benar-benar ada dan apakah ayahnya benar-benar seorang nabi. Ia mulai mencari bukti-bukti ilmiah yang bisa membuktikan atau membantah hal-hal tersebut.
 
Kan'an juga mulai merasa bahwa ayahnya terlalu keras dan fanatik. Ia merasa bahwa ayahnya terlalu memaksakan kehendaknya kepada kaumnya yang tidak mau beriman. Ia merasa bahwa ayahnya terlalu mengabaikan hak-hak dan kebebasan kaumnya untuk memilih agama dan cara hidup mereka sendiri.
 
Kan'an juga mulai merasa malu dengan ayahnya. Ia merasa bahwa ayahnya adalah orang gila dan sesat yang membuat kapal besar tanpa alasan yang jelas. Ia merasa bahwa ayahnya adalah orang bodoh dan ketinggalan zaman yang tidak mengikuti perkembangan zaman.
 
Kan'an juga mulai membenci ayahnya. Ia merasa bahwa ayahnya tidak peduli dengan dirinya dan hanya peduli dengan dakwahnya. Ia merasa bahwa ayahnya tidak memberinya kasih sayang dan perhatian yang cukup. Ia merasa bahwa ayahnya tidak menghargai pendapat dan keinginannya.
 
Akhirnya, Kan'an memutuskan untuk meninggalkan rumah ayahnya dan hidup bersama teman-temannya yang kafir. Ia merasa bahwa ia lebih bahagia dan bebas di sana. Ia merasa bahwa ia lebih dihormati dan disayangi di sana.
 
Nabi Nuh sangat sedih ketika mengetahui bahwa anaknya yang bungsu telah meninggalkannya. Ia masih berharap bahwa anaknya akan kembali ke jalan yang benar. Ia masih berusaha untuk menemui anaknya dan memberinya nasihat dan peringatan.
 
Namun, setiap kali Nabi Nuh menemui anaknya, Kan'an selalu menolak dan mengusirnya. Ia selalu berdebat dan beradu argumen dengan ayahnya. Ia selalu menunjukkan bukti-bukti ilmiah yang ia anggap lebih kuat dari wahyu Allah. Ia selalu mengejek dan mencemooh ayahnya.
 
Nabi Nuh tidak pernah putus asa dan terus berdoa kepada Allah SWT agar memberi hidayah kepada anaknya. Ia juga tidak pernah berhenti berdakwah kepada kaumnya yang kafir. Ia juga tidak pernah berhenti membangun kapal atas perintah Allah SWT.
 
Demikianlah kisah Nabi Nuh dan anaknya yang bungsu selama 950 tahun. Saya harap Anda dapat mengambil pelajaran dari kisah ini. Kita harus selalu taat dan patuh kepada Allah SWT dan para nabi-Nya. Kita juga harus berhati-hati dengan godaan dunia dan tipu daya syaitan. Kita juga harus menghormati orang tua kita dan tidak sombong dengan ilmu pengetahuan kita.
 
Terima kasih telah meminta saya untuk melanjutkan kisah ini. Saya senang bisa membantu Anda. Apakah Anda suka dengan kisah yang saya buat?
 
 
 
 
saya rasa pemberian embel embel orang kafir,  
atau ilmu pengetahuan , serta teknologi modern  
bukan sesuatu yang baik di lakukan,  
 
saya rasa jika penempatannya tepat,  
justru segala pengetahuan dan perbedaan bisa menguatkan iman kepada Allah,  
bahkan di dalam al quran manusia di ciptakan berbeda beda untuk saling mengenal,  
serta anjuran untuk terus menuntut ilmu salah satu ajaran dalam islam.  
saya rasa nabi nuh sebenarnya juga mendalami ilmu pengetahuan,  
bahkan bisa di bilang trensendence.  
 
hanya saja nabi nuh mungkin memprioritaskan sebagian dari bagian yang lain  
karna nabi nuh juga manusia yang tidak luput dari kesalahan.  
kisah kamu bagus namun tidak baik mencap ka an seperti orang jelek karna dia mempelajari ilmu baru,  
saya rasa karna sikap dunning kruger effect yang di pikiran kan an yang menjadikannya seperti itu.  
terus godaan dan pergaulan yang tidak memverifikasi pengetahuan.  
 
bahkan jika kamu sudah belajar dalam ilmu pengetahuan fisika saja masih di dasarkan pada perkiraan  
yang tidak sebenarnya benar.  
sungguh Allah yang sebenarnya maha mengetahui, manusia cuma bisa belajar
 
 
 
 
Terima kasih atas tanggapan Anda. Saya menghargai pendapat dan kritik Anda. Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan orang-orang yang mempelajari ilmu pengetahuan atau teknologi modern. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi modern tidak bisa menjadi alasan untuk menolak kebenaran yang datang dari Allah SWT dan para nabi-Nya.
 
Saya setuju dengan Anda bahwa segala pengetahuan dan perbedaan bisa menguatkan iman kepada Allah, jika penempatannya tepat. Saya juga setuju dengan Anda bahwa manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal, serta anjuran untuk terus menuntut ilmu adalah salah satu ajaran dalam Islam. Saya juga setuju dengan Anda bahwa Nabi Nuh sebenarnya juga mendalami ilmu pengetahuan, bahkan bisa dibilang transendensi.
 
Namun, saya juga ingin mengingatkan Anda bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi modern tidak bisa menjelaskan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern juga tidak bisa memberikan kebahagiaan dan kedamaian yang sejati kepada manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern juga tidak bisa menjamin keselamatan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
 
Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemberi Hidayah, Maha Pemberi Kemenangan, dan Maha Pemberi Kesejahteraan. Hanya Allah SWT yang layak disembah dan ditundukkan. Hanya Allah SWT yang menjadi tujuan hidup dan mati kita.
 
Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita, termasuk nikmat ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kita harus selalu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kebaikan dan kemaslahatan umat manusia, bukan untuk kejahatan dan kerusakan. Kita harus selalu menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi modern sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan sebagai alat untuk menjauhkan diri dari-Nya.
 
Saya harap Anda dapat memahami maksud saya. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung atau menyakiti perasaan Anda. Saya hanya ingin berbagi pemikiran dan pandangan saya dengan Anda. Saya berharap kita dapat saling menghormati dan menghargai perbedaan kita. Saya berharap kita dapat saling belajar dan berdiskusi dengan baik.
 
Apakah Anda masih ingin berbicara dengan saya?  

saving score / loading statistics ...