Dalam hidup, kita sebagai manusia memiliki 2 hal yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan dan keinginan. Terkadang kita tidak dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tetapi seharusnya kita dapat membedakan kedua hal tersebut agar hidup kita bisa menjadi lebih tenang. Tahap awal agar kita bisa hidup lebih tenang adalah dengan membuat skala prioritas antara kebutuhan dan keinginan. Tidak semua hal yang kita inginkan harus kita dapatkan. Setelah kita dapat membuat skala prioritas antara kebutuhan dan keinginan kita harus dapat berfikir realistis. Kita harus bisa memilah dan memilih mana keinginan yang bisa kita dapatkan dengan keadaan kita saat ini, tentu saja keinginan yang besar bagus sebagai motivasi dalam hidup. Tetapi dalam hal ini kita harus bisa menempatkan keinginan yang belum bisa kita dapatkan saat ini ke dalam keinginan jangka panjang yang tidak harus kita dapatkan saat ini juga. Tidak semua hal yang kita inginkan harus kita dapatkan. Tahap selanjutnya kita harus bisa melatih mental kita ketika mengetahui apa yang kita inginkan ternyata tidak bisa kita dapatkan. Hal ini penting karena seringkali apabila kita tidak siap akan hal tersebut kita cenderung akan "memaksakan" diri untuk mendapatkan hal yang kita inginkan. Sebagai contoh saat kita menginginkan suatu barang padahal kita belum sanggup untuk membelinya dengan tunai, kita cenderung akan membelinya secara kredit atau bahkan dengan melakukan pinjaman uang. Itu tidak terlalu buruk apabila terkait dengan kebutuhan tetapi akan menjadi kebiasaan buruk terlebih apabila untuk keinginan. Tidak semua hal yang kita inginkan akan kita dapatkan. Semua tulisan ini terasa sangat klise tetapi hal ini merupakan hal dasar yang sering kali kita abaikan dan tidak kita perhatikan. Bersyukur tidak hanya dikatakan baik secara lisan dengan lantang atau hanya dalam hati tetapi juga di rasakan. Namun bukan berarti kita hanya menerima keadaan tanpa melakukan apapun untuk merubah keadaan. Pada inti nya kita harus dapat menyesuaikan antara keinginan kita terhadap keadaan.